8 Tips Mengatur Keuangan yang Tepat Bagi Milenial - Finansial
Site is Under Maintenance
Please come back again in...
00 Days
00 Hours
00 Minutes
00 Seconds
المشاركات

8 Tips Mengatur Keuangan yang Tepat Bagi Milenial

Saifudin Hidayat

 8 Tips Mengatur Keuangan yang Tepat Bagi Milenial


Hadirnya platform marketplace online membuat akses jual beli semakin mudah. Hal itu juga berdampak pada pola hidup masyarakat yang semakin konsumtif. Apalagi hal tersebut didukung dengan ada fintech yang memudahkan dalam berhutang.

Kelompok orang yang terdampak dalam hal ini adalah golongan milenial. Para milenial ini masih banyak yang belum melek finansial, dan masih terjerat di perangkap keuangan.

Karena itulah, sekarang kami akan membagikan beberapa tips mengatur keuangan yang tepat bagi milenial. Silahkan disimak dengan baik.


1. Mengatur penghasilan bulanan

Tidak baik rasanya jika gaji yang kamu tunggu-tunggu tiba-tiba habis entah kemana. Karena itulah, ada baiknya jika kamu mengatur gaji/penghasilanmu dengan baik sebelum dipakai.

Prinsip 50/30/20 yang dipopulerkan oleh Senator Elizabeth Warren dalam bukunya yang berjudul “All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan”, bisa kamu gunakan untuk mengatur penghasilanmu.

Dalam prinsip 50/30/20, kamu harus mengalokasikan penghasilanmu ke dalam 3 bagian. 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk ditabung. Sebagai contoh si A memiliki gaji perbulan sebesar Rp4.000.000. Dan si A tersebut kemudian mengalokasikan gajinya ke dalam 3 bagian, yaitu 50% atau Rp2000.000 untuk kebutuhan hidupnya, 30% atau Rp1.200.000 untuk mewujudkan keinginannya, dan 20% sisanya yaitu Rp800.000 ditabung.


2. Catat seluruh kegiatan keuanganmu

Selain membagi penghasilan ke dalam 3 bagian, selanjutnya kamu harus mencatat seluruh transaksi keuanganmu. Tujuan dari pencatatan ini adalah agar kamu bisa tahu untuk apa saja uangmu di pakai. Selain itu, hal ini juga bertujuan agar kamu bisa dengan mudah memperbaiki pembengkakan pengeluaran yang mungkin saja terjadi.

Tidak boleh di hafal, karena bisa saja lupa. Tidak boleh catat di dalam buku, karena tidak praktis. Kamu bisa menggunakan aplikasi catatan keuangan yang sudah banyak tersedia di Google Play Store. 

BukuKas dan BukuWarung merupakan 2 contoh aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk mencatat keuangan. Meskipun keduanya difungsikan untuk pencatatan transaksi bisnis, tapi kami rasa cocok juga jika digunakan untuk mencatat keuangan pribadi.


3. Buat rekening untuk menabung

Buat kamu yang hanya punya 1 rekening bank, sepertinya kamu harus pergi ke bank lain dan membuka rekening lagi. Karena, kamu harus punya rekening khusus untuk menabung.

Kenapa gak disatukan aja?

Disatukan juga bisa. Tapi hal tersebut akan membuat uangmu tercampur, dan mungkin saja tiba-tiba terpakai. Karena itulah, kamu membutuhkan rekening bank lain untuk hal ini.

Jenius yang merupakan layanan perbankan dari bank BTPN cocok sekali kamu gunakan untuk hal ini. Selain praktis, Jenius ini juga memiliki fitur yang cukup banyak. Contohnya seperti bisa menambah sampai 3 kartu debit. Adanya fitur penyimpanan uang dream saver, flexi saver, dan maxi saver. Selain itu, kamu juga tidak perlu ke bank untuk membuka rekeningnya. Karena, semua proses pembukaan rekening dilakukan lewat smartphone.


4. Mulai berinvestasi

Jika uangmu hanya tabung, lama-kelamaan akan tergerus oleh inflasi. Karena itulah, ada baiknya jika kamu mulai meikirkan cara untuk membuat uangmu itu nilainya tetap bertahan, atau bahkan jumlahnya berkali-kali lipat. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan berinvestasi.

Reksadana adalah model investasi yang cocok bagi kamu yang tidak ingin repot-repot mengatur ini itu. Tapi, jika kamu menginginkan model investasi yang lebih menantang, dan pastinya juga lebih menguntungkan untuk jangka panjang, kamu bisa coba memulai investasi saham.

Lalu, investasinya di mana?

Untuk reksadana, aplikasi Bibit adalah platform yang kami rekomendasikan. Sedangkan untuk investasi saham, kami sarankan menggunakan aplikasi IPOT. Keduanya bisa diaktivasi secara online lewat smartphone.


5. Katakan tidak pada hutang

Hutang merupakan hal yang harus dihindari oleh semua orang, termasuk milenial. Sesulit apapun keuanganmu, percayalah, jangan pernah berhutang. Apalagi jika kamu berhutang pada aplikasi pinjaman online yang berbunga itu. Wah, sebaiknya jangan. Jika pun harus berhutang, usahakan meminjam uang kepada orang-orang terdekat, atau orang-orang yang dapat di percaya.

Semakin canggihnya teknologi, banyak orang yang membuat jebakan hutang baru, seperti pinjol dan juga PayLater. Mirisnya, sebagian orang malah meminjam uang tersebut hanya untuk kegiatan konsumtif yang tidak jelas. Dan itu benar-benar tidak baik. Sebaiknya, kamu tidak perlu penasaran untuk mencoba keduanya.

Intinya, para milenial sebaiknya sebisa mungkin hindari berhutang, apalagi pada platform online. Karena, sudah ada banyak kasus penipuan pinjol.


6. Gunakan tabungan untuk memulai bisnis sampingan

Tips mengatur keuangan yang ke-6 adalah dengan memulai bisnis sampingan. Jika kamu berpikir bahwa pekerjaanmu bisa bertahan sampai kamu tua, sepertinya kamu harus berpikir ulang. Karena, bisa saja suatu saat perusahaan tempatmu bekerja mendspatkan masalah, dan mengharuskan memecat beberapa karyawannya, termasuk kamu.

Untuk bertahan dari situasi tersebut, dan untuk mendapatkan penghasilan lain, ada baiknya jika kamu memulai bisnis sampingan.

Bisnis yang harus kamu mulai tidak perlu yang nilainya besar sampai harus mengeluarkan uang berjuta-juta. Karena, dengan beberapa ratus ribu saja sudah bisa berbisnis. Bisnis yang saya maksud adalah dropshipping. Selain dropship, berjualan makanan ringan secara online juga memiliki prosepek yang cukup menjanjikan. Apalagi jika bisnis tersebut kamu lakukan dengan cara branding.

Facebook, Instagram, dan WhatsApp merupakan 3 tempat yang cocok untuk memulai bisnis online mu itu. 


7. Bijak dalam membeli barang konsumtif

Seringkali kita terpesona dengan outfit di Instagram yang terlihat menawan. Sehingga ingin sekali rasanya untuk membeli barang tersebut. Mulai sekarang, hindari melihat hal yang seperti itu.

Gaya hidup yang konsumtif merupakan salah satu hal yang membuat seseorang mengalami krisis keuangan. Membeli banyak barang yang tidak perlukan merupakan suatu hal yang buruk.

Untuk mengobati hal yang seperti ini, kamu bisa coba menggunakan prinsip 10 kali lipat.

Apa maksudnya?

Jadi, kamu boleh membeli barang konsumtif, jika jumlah uangmu 10 kali lipat dari harga barang tersebut. Contohnya jika kamu menginginkan baju yang harganya Rp60.000. Maka kamu harus memiliki uang Rp600.000 dulu jika ingin membeli barang tersebut. Prinsip ini juga bisa membuatmu terhindar dari miskin mendadak.


8. Evaluasi dan perbaiki keuanganmu

Tips mengatur keuangan yang terakhir adalah mengevaluasi dan memperbaiki keuanganmu. Saat akhir bulan, sebaiknya kamu lihat catatan keuanganmu dengan cermat. Lihatlah apakah ada hal yang tidak beres, dan apakah masih ada barang-barang kurang penting yang kamu beli.

Tujuan dari evalusi ini adalah untuk mengetahui seberapa sehat kondisi keuanganmu. Sehingga, kamu bisa memperbaikinya di bulan-bulan berikutnya. Jika kamu sudah bisa mengendalikan hasrat konsumitf yang ada pada dirimu, maka kamu berhasil. Mungkin saja sebentar lagi kamu akan mencapai cita-cita keuangan yang kamu idam-idamkan.


Itulah beberapa tips mengatur keuangan yang bisa langsung kamu mulai hari ini juga. Sekarang, sudah waktunya bagi kamu untuk lebih bijak lagi dalam mengelola keuangan.

Getting Info...
Silahkan Pilih Warna Background Yang Cocok Buat Mata Anda
back to top
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.